JUSTRU TAK AKAN ADA YANG BERSIMPATI
Apa
elu tega, ama tuhan yang gak pake baju
(dingin donk, awas ah masuk angin)
Apa elu tega, ama tuhan yang cuma pake kolor
(gak malu tuh, kaya orang gila donk?)
Apa elu bener bener tega ama tuhan yang nempel di salib?
udah gak pake baju cuma pake kolor kaya di film film porno
(emang muka bokep, Elu lagi yang masih percaya mikir donk mikir Lu kan udah gede Bleguk sia)
(dingin donk, awas ah masuk angin)
Apa elu tega, ama tuhan yang cuma pake kolor
(gak malu tuh, kaya orang gila donk?)
Apa elu bener bener tega ama tuhan yang nempel di salib?
udah gak pake baju cuma pake kolor kaya di film film porno
(emang muka bokep, Elu lagi yang masih percaya mikir donk mikir Lu kan udah gede Bleguk sia)
Pernah
dengar lirik lagu diatas? Saya rasa hampir semua pembaca pernah mendengar lagu
ini. Lagu yang mulai akrab dengan telinga kita beberapa tahun belakangan ini. Lagu
yang isinya mencacimaki dan melecehkan agama lain. Yang menjadi pertanyaan
disini bolehkah kita umat Islam menyanyikan lagu ini atau melakukan hal-hal
yang serupa dengan ini?
Dan
janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena
mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa
yang dahulu mereka kerjakan. (QS: Al-An’am 108)
Asbabun Nuzul Ayat
Asbabun Nuzul Ayat
Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Muslimin pada waktu itu suka mencaci
maki berhala kaum kafir, sehingga kaum kafir pun mencaci maki Allah. Maka
Allah menurunkan ayat ini sebagai larangan mencaci maki apa-apa yang disembah
oleh orang kafir.
Ibnu
Abbas RA berkata,”Orang-orang kafir Quraisy pernah berkata kepada Abu Thalib,
“Kamu melarang Muhammad dan para sahabatnya memaki Tuhan-Tuhan kami dan
menghinanya atau kami akan balik memaki Tuhannya dan menghina-Nya.””
Sungguh
ayat diatas adalah benar adanya. Jika anda tidak percaya maka silahkan anda
kunjungi website, blog atau bahkan sekedar group-group disosial media yang
membahas tentang perbandingan agama. Maka disana akan anda dapati orang-orang
yang kurang ilmu saling mencaci tentang Sesembahan orang-orang kafir sehingga
orang-arang kafir berbalik memaki Allah.
Bagi
kita yang dulu atau mungkin sampai saat ini masih hobi mencaci sesembahan-sesembahan
agama lain. Maka renungkanlah sejenak tentang tujuan tindakan itu. Apakah
mengingatkan? Maka saya jawab tidak ada seorang pun di dunia ini yang senang
diingatkan dengan cacian. Apakah untuk dakwah? Maka saya jawab tidak aka nada
satu manusia pun yang akan bersimpati dengan cara dicaci.
Maka
marilah hari ini kita iringi niat baik kita dengan cara yang baik. Dan
sebaik-baiknya cara berdakwah adalah cara yang dicontohkan Rasulullah SAW
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahnat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab : 21)
"Maka,
disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu." (QS Ali Imran 159).
Wallahu’alam
Penulis :
Kader Baru IMM Saintek UM
Husni Hardiansyah
Teknik Sipil 2013
0 komentar:
Posting Komentar