Sabtu, 26 Oktober 2013

SABAR VS KELUH KESAH

        Salah satu dari tanda-tanda kebahagian seorang Muslim adalah dapat bersabar menghadapi cobaan dan tetap kokoh di tengah musibah. Allah berfirman dalam QS. Al Imran : 200, muslim yang kaffah tentunya bisa bersabar dalam menjalankan sesuatu yang  telah diwajibkan Allah SWT dan kuat bersabar dalam menghadapi segala bentuk cobaan. Nabi SAW bersabda, “Kesabaran adalah benteng dari segala bencana dan penolong ketika susah”. Ibnu Al Muqaffa’ dalam kitab Al Yatimah berkata, “ Kesabaran ada 2 macam yaitu Celaan adalah sesuatu yang membuat tubuh jadi lebih sabar, sedangkan Kemuliaan adalah sesuatu yang membuat jiwa menjadi lebih sabar”.
      Pemilik kesabaran yang sesungguhnya bukanlah orang yang harus bertubuh kuat dalam menahan kesusahan dan bekerja. Namun sabar adala mampu mengalahkan hawa nafsu, mampu bertahan, dan menyelesaikan berbagi urusan serta tegar menghadapi berbagai permasalahan.
Adapun macam-macam sabar antara lain : 
  1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. 
  2. Sabar atas bencana menyedihkan yang menghabiskan waktunya. 
  3. Sabar karena gagal mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 
  4. Sabar terhadap ancaman menakutkan yang dikhawatirkan akan terjadi. 
  5. Sabar dalam menunggu terwujudnya keinginan atau kenikmatan yang diharapkan. 
  6. Sabar atas musibah yang menimpa atau membebaskan diri dari sesuatu yang menakutkan. 
          Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meringankan rasa tertekan oleh musibah, dimana jika cara ini dibarengi dengan ketangguhan dan kebulatan tekad, maka musibah yang menimpa akan terasa ringan. Caranya antara lain :  
  • Menyadarkan diri bahwa segala musibah yang terjadi memiliki batas waktu yang telah ditentukan, sebab sunia dan semua mahluk yang ada di dalamnya tidaklah kekal.
  • Meyakini bahwa kesusahan akan berakhir dan kesedihan akan hilang seiring dengan berjalannya waktu yang sebelumnya tidak bisa diputuskan dan kesudahannya tidak bisa dipastikan. Karena kesusahan tidak akan berkurang oleh kegelisahan dan tidak akan menjadi lebih lama oleh kesabaran.
  • Mengetahui bahwa orang yang dilindungi dari musibah dan bencana itu sendiri, agar ia tahu bahwa dirinya dikaruniai perlindungan yang baik. Karena itulah Nabi Muhammad SAW bersabda “sesungguhnya ditengah setiap malapetaka, Allah SWT memberi anugerah”. 
  •  Mengikuti jejak orang yang punya semanagat dan menghibur diri dengan orang yang punya petunjuk. Jika ia tahu bahwa mereka adalah orang yang paling banyak jumlahnya dan paling cepat dalam memeberi bantuan, maka dari manisnya kesedihan dan baiknya kesabaran, ia kan menemukan sesuatu yang dapat meringankan kesedihan dan mengurangi kegelisahan.  
  • Mengetahui bahwa kenikmatan bersifat sementara. Kenikmatan tidak hanya memberikan kebahagian saat ia datang tapi juga mewariskan kesedihan saat hilang.
  • Mengetahui bahwa kegembiraannya berkaitan dengan penderitaan orang lain, begitu pula sebaliknya bahwa penderitaannya berkaitan dengan kegembiraan orang lain. 
  • Mengetahui bahwa penyesalan manusia menunjukkan keutamaann-Nya dan bencana yang menimpanya menjadi tanda kemuliann-Nya.
  • Menjadikan bencana sebagai latihan dan pengalaman, sehingga fisiknya menjadi kuat, jiwanya menjadi tegar menimbulkan kesempurnaan saat mendapat cobaan, dan memberi nasehat dalam keadaan senang maupun susah.  
  • Menyaring segala urusan dan selalu bersikap waspada. Jika orang yang tertimpa musibah dapat menerapkan salah satu dari cara di atas maka kesedihannya akan berkurang dan ia dapat mengatasi kesulitannya dengan mudah, sehingga jadilah ia insan yang dekat dengan ketenangan, sedikit keluh kesah dan punya kesabaran yang baik. Manusia yang membuat dirinya melupakan faktor-faktor kenyamanan dan menghalanginya dari jalan kesabaran akan merasakan keputusasaan dan beban kesengsaraan yang berlipat ganda, sehingga ia akan rapuh dalam menjalani kehidupan dan jauh dari ketenangan. Jika kesedihan semakin hari semakin bertambah, hal tersebut akan berujung pada kehancuran dan kematian.
    Nur Hafizah*

*Penulis adalah Kader IMM komisariat SAINTEK UM
  yang menempuh pendidikan di FIS UM

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.