Kamis, 26 Desember 2013

WAJAH BEKAS SUJUD

Ditengah kesunyian malam ada seseorang yang bergegas mensucikan diri dengan berwudhu, tak lama kemudian mulailah ia menggelar sajadah. Dia buka sepertiga malam itu dengan takbiratulihram. Dia baca satu persatu ayat dengan tersendu-sendu ia menangis seolah dia mengerti arti ayat yang ia baca, gerakan demi gerakan sholat ia hayati dengan sepenuh hati sampai pada posisi terdekat antara hamba dan Tuhannya. Lama sekali ia bersujud seakan-akan banyak hal yang ingin ia utarakan kepada Tuhannya. Ucapan salam pada pundak kanan kiri menandakan berakhirnya sholat yang ia kerjakan ia kembali bersujud mohon ampun kepada Tuhannya seraya mengutarakan segala hal yang ada pada hidupnya. Tanpa terasa adzan shubuh pun memanggil ia bergegas menuju masjid untuk berjamaah disana bersama orang-orang yang dapat dikata sebagi pejuang shubuh.

Ada yang berbeda dari dia, dari pesona ketaatannya terpancar dalam rona wajahnya. Rona yang selalu meneduhkan mata yang memandangnya. Terlihat wajah bekas sujud yang membekas dalam bingkai khusuknya dalam tiap lakunya yang penuh ketawadhuan. Entahlah jiwa terasa bahagia ketika memandang wajahnya dan Allah SWT telah menerangkan dalam firman-Nya pada surah Fathayat 29.

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
 

“..tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud..”

Ayat tersebut bagaikan gayung bersambut dengan wajah teduhnya. Wajah teduh itu terpancar dengan air muka yang menunjukan keindahan iman dan kesucian hati. Lisan yang selalu mengistighfari ucapan sendiri agar Allah ampuni khilaf & 'ujub. Wajah-wajah itu adalah wajah bekas sujud.
 
#ter Untuk kamu yang senantiasa sujud kepada ALLAH SWT

“Berharap kebenaran lahir dari lisan lawan bicara agar bertambah ilmu" & "Mengistighfari ucapan sendiri agar Allah ampuni khilaf & 'ujub."
 
By : Dewi Rizka Fithriyah
(Penulis ketua umum IMM Saintek UM 2013-2014 | Dewi Rizka Fithriyah | Pend TI UM’11)



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.